Thursday, 17 September 2015

Proses Gunung Berapi

Volcano scheme.svg

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat) ,(1) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya ,(2) dan manusia bertanya? Mengapa bumi (terjadi begini)? (3) pada hari itu ,bumi menceritakan beritanya ,(4) kerena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya. (5) ( QS . Al Zalzalah : 1-5 )

Gunung berapi meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.  Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk.  Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa  membanjiri daerah sejauh radius 90 km.  Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.

Lava Felsik (atau rhyolite) cenderung menjadi amat likat (tidak begitu cair) dan meletup sebagai kubah atau aliran putung pendek. Lava likat cenderung membentuk gunung berapi strato atau kubah lava. Puncak Lassen di California merupakan contoh gunung berapi terbentuk oleh lava felsic dan merupakan kubah lava yang besar.

Disebabkan magma bersilikon amat likat, ia cenderung memerangkap gas mudah meletup yang ada, yang menyebabkan magma meletup dengan dahsyat, akhirnya membentuk gunung berapi strato. Aliran piroklastik (ignimbrite) merupakan hasil amat merbahaya dari gunung berapi, disebabkan a terdiri dari abu gunung berapi cair yang terlalu berat untuk pergi tinggi keatmosfera.

Dengan itu ia mengikuti lereng gunung berapi dan bergerak jauh dari lohong asal semasa letupan besar. Suhu setinggi 1,200 °C diketahui berlaku dalam aliran piroklastik, yang akan menghanguskan semua benda yang boleh terbakar dalam laluannya dan lapisan tebal mendakan aliran piroklastik boleh terbentuk, sering kali sehingga ketebalan beberapa meter.

No comments:

Post a Comment